Türkİye, Politik, Dunia

Presiden Erdogan: Kami akan bahas pembantaian Israel di Gaza selama KTT Pemimpin NATO

‘Selama KTT para pemimpin NATO, kami akan mengangkat isu pembantaian rakyat Palestina oleh Israel di Gaza,’ kata presiden Turkiye menjelang keberangkatannya ke Washington

Serdar Dincel, Muhammad Abdullah Azzam  | 09.07.2024 - Update : 14.07.2024
Presiden Erdogan: Kami akan bahas pembantaian Israel di Gaza selama KTT Pemimpin NATO

ISTANBUL

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Selasa menyambangi Washington, Amerika Serikat (AS) untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi para pemimpin NATO pada 9-11 Juli.

"Selama KTT para pemimpin NATO, kami akan mengangkat isu pembantaian rakyat Palestina di Gaza, di mana kita semua sedang diuji ketulusan dalam menanggapinya," kata Presiden Erdogan pada konferensi pers sebelum keberangkatannya ke Washington.

"Kami akan menekankan bahwa masyarakat internasional telah gagal menghentikan Israel dan masyarakat global tidak akan dapat bernapas lega sampai perdamaian yang adil dan abadi tercapai di Palestina," kata Erdogan.

Dia menambahkan bahwa pihaknya juga akan membahas sikap Ankara selama pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara sekutu.

"Kami dengan sabar mengikuti prosesnya (perundingan gencatan senjata Gaza di Doha). Kepala intelijen dan menteri luar negeri kami mengikutinya. Mudah-mudahan, kami akan segera mendapatkan hasil yang diharapkan," ucap Erdogan.

Ronen Bar, kepala dinas keamanan internal Shin Bet Israel, dan Direktur CIA William Burns tiba di Mesir pada Senin telah membicarakan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.

Media Israel juga melaporkan bahwa kepala dinas intelijen Mossad Israel David Barnea akan melakukan perjalanan ke Qatar pada Rabu untuk bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, direktur CIA, dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel.

Selama berbulan-bulan, upaya AS, Qatar, dan Mesir untuk menengahi kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran sandera dan gencatan senjata telah terhambat oleh penolakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terhadap seruan Hamas untuk menghentikan permusuhan.

Erdogan mengatakan mereka akan mengadakan konsultasi di pertemuan puncak itu untuk meningkatkan struktur pertahanan dan pencegahan NATO serta memperkuat kemampuan dan kapabilitas sekutu.

"KTT kami memiliki makna khusus karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun berdirinya NATO."

"Kami akan menindaklanjuti keputusan yang kami ambil di Vilnius tahun lalu. Pada kesempatan ini, dengan partisipasi perwakilan Uni Eropa dalam satu sesi, kami akan bertemu dengan mitra NATO di kawasan Asia-Pasifik, Australia, Korea Selatan, Jepang, dan Selandia Baru di tingkat pemimpin," imbuh dia.

Memperhatikan bahwa sesi terakhir pertemuan digelar dengan format Dewan NATO-Ukraina, Erdogan mengatakan, "Harapan kami dari KTT ini adalah mencapai hasil yang mempertimbangkan kepekaan keamanan nasional para sekutu dan memperkuat solidaritas aliansi dan semangat persatuan.”

"Kami juga akan menggarisbawahi perlunya meningkatkan upaya NATO untuk perang yang tegas dan menyeluruh melawan organisasi teroris," tekan presiden Turkiye.

"Komitmen dan dukungan Turkiye terhadap integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina sudah diketahui jelas. Saat mendukung Ukraina, kami juga mempertahankan pendirian berprinsip bahwa NATO tidak boleh dijadikan alat perang,” tukas dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.