Dunia

Menlu bantah klaim AS soal dukungan Indonesia atas Yerusalem

Menteri Retno berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri AS dan menjelaskan posisi Indonesia atas Yerusalem

Pizaro Gozali İdrus  | 07.12.2017 - Update : 08.12.2017
Menlu bantah klaim AS soal dukungan Indonesia atas Yerusalem Teheran, Iran - 14 Oktober: Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi sedang berbicara dalam konferensi bersama Mohammad Javad Zarif (tidak terlihat) saat mengunjungi Kementerian Luar Negeri Iran di Teheran, Iran pada 14 Oktober 2015. (Fatemeh Bahrami - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Pizaro Gozali Idrus

JAKARTA

Indonesia membantah klaim Amerika Serikat bahwa keputusannya menetapkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel telah melaui konsultasi dengan pemerintah.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mempertanyakan maksud pernyataan Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan bahwa keputusan AS sudah melalui konsultasi dengan Indonesia.

“Konsultasi ini maksudnya apa? Kalau dubes bertemu saya, iya, karena saya panggil dan yang saya sampaikan adalah posisi Indonesia untuk disampaikan ke pemerintah AS,” kata Retno di Jakarta, Kamis.

Menteri Retno juga menjelaskan dirinya berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri AS dan menjelaskan posisi Indonesia atas Yerusalem. Komunikasi itu dilakukan pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB.

“Saya sampaikan bahwa pengumuman tersebut akan membahayakan proses perdamaian (Israel-Palestina) dan perdamaian itu sendiri,” ujar Menteri Retno.

Pengumuman tersebut, kata Menteri Retno, tidak sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

“Jadi posisi Indonesia sudah jelas [tidak mendukung],” kata Menteri Retno.

Secara terpisah, Duta Besar AS Joseph Donovan menyebut keputusan negaranya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel sudah dikonsultasikan dengan negara-negara sekutu, termasuk Indonesia.

“Kami telah berkonsultasi dengan para teman, mitra, dan sekutu kami, termasuk Indonesia, sebelum Presiden Trump mengeluarkan keputusannya,” jelas Donovan dalam keterangan resminya di Jakarta.

Donovan menegaskan kembali pernyataan Trump yang disampaikan pada Rabu siang waktu setempat. Dia menyebut Amerika Serikat tetap berkomitmen mencapai kesepakatan damai yang langgeng antara rakyat Palestina dan Israel.

“Yerusalem kini, dan harus terus menjadi, tempat warga Yahudi berdoa di Tembok Barat, umat kristiani melintasi Jalan Salib, dan umat Islam beribadah di Masjid Al-Aqsa," papar Donovan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın