Dunia

Yordania serukan warga Kristiani peduli Yerusalem

Yordania menekankan pentingnya persoalan Yerusalem karena perhatian dunia terhadap Palestina sudah beralih

Pizaro Gozali İdrus  | 15.12.2017 - Update : 15.12.2017
Yordania serukan warga Kristiani peduli Yerusalem Demonstran Palestina terlihat saat demonstrasi menentang pengakuan Presiden AS Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel, dekat Beit El Checkpoint di Ramallah, Tepi Barat pada tanggal 14 Desember 2017. (Salih Zeki Fazlıoğlu - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Pizaro Gozali

JAKARTA

Yordania secara tegas menolak keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal status Yerusalem dan bertekad terus mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk meraih kemerdekaan.

Duta Besar Yordania untuk Indonesia Walid Al Hadid menegaskan persoalan Palestina bukan hanya urusan negaranya dan dunia Arab, tapi juga dunia internasional. Walid juga meminta warga Kristiani agar menaruh perhatian penuh soal Yerusalem.

“Yerusalem juga bukan hanya masalah umat Islam, tapi juga warga Kristiani karena di sana ada Betlehem,” kata Walid di Jakarta, Jumat.

Walid menekankan pentingnya persoalan Yerusalem karena perhatian dunia terhadap Palestina sudah beralih.

"Fokus pada masalah Palestina dan Israel semakin menurun seiring persoalan yang terjadi di Suriah, Yaman, dan negara-negara lainnya," ujar Walid.

Walid menegaskan persoalan Yerusalem menjadi perhatian penuh negaranya mengingat Raja Yordania adalah pelayan situs suci di Yerusalem. Dengan amanah itu, Raja Yordania berperan melindungi situs suci Yerusalem.

"Kita perlu berusaha keras agar Palestina mendapatkan lebih banyak pengakuan dari negara lainnya di PBB dan mendesak terwujudnya resolusi baru mengenai Yerusalem sebagai ibu kota Palestina," ujar Walid.

Walid juga mengapresiasi perhatian Indonesia di mana Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi sebanyak tiga kali menelepon Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson agar mempertimbangkan keputusannya.

Yordania juga melihat pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah momentum penting untuk menyatukan dunia Islam.

“Minimal kita bisa bersatu dalam isu Yerusalem dan menolak keputusan AS. Uni Eropa juga menolak pengakuan Trump,” kata Walid.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın