Tank buatan Turki-Indonesia dipamerkan di HUT TNI
Medium tank menjadi simbol industri pertahanan dalam negeri yang mampu membuat produk berteknologi tinggi
Banten
Hayati Nupus
BANTEN
Presiden RI Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyaksikan peluncuran prototipe medium tank hasil kolaborasi PT Pindad dengan perusahaan alutsista Turki FNSS Savunma Sistemleri pada defile perayaan HUT TNI ke-72 di Cilegon, Banten, Kamis.
Direktur Utama Pindad Abraham Mose mengatakan kehadiran medium tank ini menunjukkan bahwa industri pertahanan dalam negeri mampu menghasilkan produk inovatif berteknologi tinggi.
“Ini bukti industri pertahanan dalam negeri mampu bersaing dan berupaya memenuhi kebutuhan alutsista secara mandiri,” kata dia.
Memiliki kemampuan pertahanan balistik dan anti ranjau, medium tank ini dilengkapi kemampuan daya gempur dari perlindungan jarak dekat hingga bentrokan antar kendaraan tempur.
Berbobot maksimal 35 ton, medium tank ini berkekuatan 20 HP per ton dengan kecepatan maksimal 70 km/jam. Dengan kapasitas tiga kru, terdiri dari komandan, penembak dan pengemudi, serta dilengkapi senjata utama turret caliber 105 mm dengan daya hancur besar.
Dengan teknologi Battlefield Management System, medium tank dilengkapi alat self awarenes sehingga bisa memantau ancaman terhadap dirinya sendiri dan dilengkapi perlindungan terhadap ancaman level 5 NATO.
Turret medium tank juga memiliki mekanisme autoloader dengan 12 peluru di turret dan 30 butir peluru cadangan di dalam lambungnya.
Kedua perusahaan telah meneken kerja sama kolaborasi pembuatan medium tank ini pada 2015 lalu dan memulai perancangannya pada Februari 2016.
Di Turki, prototipe ini memiliki nama Kaplan MT dan FNSS telah meluncurkannya beberapa waktu lalu di Ankara.
Selain medium tank, Pindad juga menampilkan atraksi alutsista lain seperti Kendaraan Tempur Anoa, Panser Badak, Komodo Mistral, dan Anoa Amphibious. Kesemua kendaraan ini beratraksi manuver ke lautan bersama kendaraan amphibi lainnya.