Turki salah satu negara penyumbang bantuan kemanusiaan tertinggi
Kontribusi ini bukti kebaikan hati rakyat Anatolia, kata petinggi badan kemanusiaan Turki di malam World Humanitarian Day

Jakarta
Gokhan Ergocun
ANKARA
Turki telah menyumbang jutaan dolar untuk bantuan amal, walaupun negara ini bukanlah yang terkaya di dunia, kata seorang pejabat badan amal Turki pada Jumat di malam World Humanitarian Day.
Menurut laporan Development Initiatives (DI) Global Humanitarian Assistance yang dirilis pada Juni, Turki menduduki peringkat kedua di bawah AS sebagai negara yang paling banyak menyumbangkan bantuan kemanusiaan di 2016.
Selain bantuan uang, pemerintah dan lembaga kemanusiaan Turki juga menyumbangkan bantuan makanan, kesehatan, dan pendidikan ke beberapa negara, seperti Somalia, Suriah, Bangladesh, dan Uganda.
Turki bahkan duduk di peringkat pertama jika dilihat dari penghitungan pendapatan nasional. Pendapatan nasional bruto Turki pada 2016 adalah USD 857 milyar, sementara AS mencatat pendapatan nasional bruto mereka pada angka USD 18,7 triliun.
Namun, bantuan kemanusiaan yang dikeluarkan Turki pada 2015 mencapai USD 3,2 milyar. Pada 2016, angka ini naik 115 persen menjadi USD 6 milyar.
Di tahun-tahun sebelumnya, yakni pada 2013, 2014, dan 2015, Turki selalu berada di peringkat ketiga dalam laporan DI. Namun, pada 2016 posisinya naik ke nomor dua.
Izzet Sahin, pejabat senior Foundation for Human Rights and Freedoms and Humanitarian Relief (IHH) berkata, “Turki telah membantu banyak negara, di mana negara maupun institusi lain tak kuasa menjangkau.
“Walaupun Turki bukanlah negara terkaya di dunia, negara ini mengukuhkan diri sebagai pemberi bantuan kemanusiaan terbanyak di dunia, ini menunjukkan kedermawanan rakyat Anatolia,” ucap Sahin.
Sahin melanjutkan, saat ini jumlah orang yang membutuhkan bantuan memang mengalami peningkatan yang tinggi dikarenakan banyaknya bencana yang disebabkan oleh manusia sendiri.
“Saat PBB membantu banyak negara yang sedang krisis, Dewan Keamanan PBB tidak mampu mencegah kenaikan jumlah korban di tempat terjadinya perang dan krisis.”
Di samping itu, Turki juga merupakan negara yang secara berkesinambungan menampung pengungsi terbanyak di dunia (2,87 juta), menurut angka resminya.
“Krisis, baik yang sedang berlangsung maupun yang baru, menjadikan 164,2 juta orang di 47 negara membutuhkan bantuan kemanusiaan di 2016,” sebut laporan DI.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa bantuan kemanusiaan yang terkumpul pada 2016 dari seluruh dunia berjumlah USD 27,3 milyar, yang sesungguhnya hanya memenuhi 40 persen kebutuhan.
DI sendiri adalah organisasi independen internasional yang fokus kepada peran data dalam menghapuskan kemiskinan dan perkembangan yang berkelanjutan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.