Upaya pencarian dan penyelamatan berlanjut pasca 7 hari gempa bumi di Myanmar
Mandalay tetap menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan 2.053 kematian dan 2.691 mengalami cedera. Ibu kota Nay Pyi Taw melaporkan 511 kematian dan 842 cedera.

ISTANBUL
Upaya pencarian dan penyelamatan masih berlangsung hingga Jumat, satu minggu setelah gempa bumi dahsyat menghancurkan Myanmar tengah, menyebabkan ribuan orang meninggal dan terluka.
Jumlah korban tewas meningkat menjadi 3.145, dengan 4.589 terluka dan 221 masih hilang, demikian laporan Xinhua News.
Otoritas Myanmar mencatat 66 gempa susulan sejak gempa awal, dengan kekuatan berkisar antara 2,8 hingga 7,5.
Mandalay tetap menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan 2.053 kematian dan 2.691 mengalami cedera. Ibu kota Nay Pyi Taw melaporkan 511 kematian dan 842 cedera.
Sedangkan di Thailand, sedikitnya 22 orang tewas dan 70 lainnya masih hilang setelah gedung pencakar langit yang sedang dibangun runtuh akibat gempa tersebut.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 dan 6,4 skala Richter melanda Jumat lalu, berdampak pada wilayah tengah Myanmar, yang dihuni 28 juta orang. Gempa tersebut meratakan bangunan dan menyebabkan masyarakat kekurangan makanan, air, atau tempat berlindung.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengumumkan rencana untuk mengirim koordinator bantuan kemanusiaan dan darurat serta utusan khusus ke Myanmar, dan juga mendesak penyelesaian politik atas konflik internal yang sedang berlangsung.
"Solusi ini harus mencakup jalur untuk pemulangan Rohingya dari Bangladesh yang aman, sukarela, bermartabat, dan berkelanjutan," katanya dalam pesan video.
Ia menambahkan bahwa PBB "akan mendukung rakyat Myanmar di masa sulit ini."